Putau ialah adalah salah satu dari bermacam tipe obat kalangan narkotika. Obat yang kerap kali disalahgunakan ini bisa memunculkan dampak halusinasi, menyusutnya pemahaman, serta menimbulkan kecanduan. Di Indonesia, heroin pula diketahui dengan istilah putau.
Putau ataupun heroin biasanya ada dalam wujud bubuk putih serta hendak berganti jadi cokelat kehitaman dan lengket sehabis dipanaskan. Heroin dibuat dari morfin, salah satu tipe narkotika yang digunakan selaku obat antinyeri pada pengidap penyakit tertentu.
Putau digunakan dengan metode dihirup ataupun dicampur dengan air serta disuntikkan memakai jarum. Tidak hanya itu, heroin pula bisa disantap dengan metode ditelan ataupun terbakar serta dihirup asapnya.
Kami merumuskan tentang pergantian penggolongan narkotika, heroin tercantum ke dalam narkotika kalangan I. Ini maksudnya heroin cuma bisa digunakan buat kepentingan studi ataupun pengembangan ilmu pengetahuan serta tidak digunakan buat pengobatan.
Dampak yang Ditimbulkan oleh Heroin pada Tubuh
Pada era ke-19, heroin universal digunakan selaku obat batuk. Tetapi, sehabis bertahun-tahunnya digunakan selaku obat, heroin setelah itu dikenal bisa memunculkan adiksi ataupun dampak ketergantungan.
Kala disantap, heroin hendak masuk ke aliran darah serta terbawa darah mengarah otak. Sehabis bekerja di otak, obat terlarang ini hendak memunculkan dampak bahagia (euforia), yang diiringi rasa tenang serta mengantuk.
Dampak yang dicari oleh pengguna heroin merupakan euforia. Euforia ditafsirkan selaku perasaan bahagia kelewatan ataupun kepuasan ekstrem yang tidak wajar. Tidak hanya itu, putau pula bisa memunculkan dampak antinyeri serta bermacam dampak samping lain berikut ini:
- Mulut kering
- Kulit terasa hangat, terkadang diiringi rasa gatal
- Tangan serta kaki terasa berat
- Mual serta muntah
- Susah berpikir serta konsentrasi
- Penyusutan kesadaran
Bila digunakan dalam jangka panjang, heroin bisa memunculkan permasalahan kesehatan, semacam:
- Kendala mental, misalnya kecanduan heroin, kendala takut, halusinasi, serta depresi
- Tidak bisa tidur ataupun sulit tidur
- Kehancuran pembuluh darah akibat pemakaian jarum suntik kesekian kali
- Abses atau peradangan di posisi suntikan
- Disfungsi seksual
- Siklus haid tak teratur
Tidak hanya itu, pemakaian putau, paling utama dalam wujud suntikan, pula bisa tingkatkan resiko terbentuknya penyakit yang ditularkan lewat darah, misalnya HIV serta hepatitis.
Adiksi serta Bermacam Bahaya Heroin Lainnya
Putau atawa heroin ini merupakan salah satu dari tipe narkotika yang sangatlah berpotensi memunculkan dampak ketergantungan ataupun adiksi. Bila disalahgunakan, heroin berpotensi membuat penggunanya kecanduan. Dampak candu heroin apalagi 2–3 kali lebih kokoh daripada morfin.
Seorang yang telah hadapi kecanduan heroin, kemudian menyudahi memakainya secara seketika, dapat hadapi indikasi putus obat (penarikan). Keadaan ini diucap pula selaku sakau.
Kala lagi sakau, orang yang hadapi adiksi terhadap heroin bisa merasakan bermacam indikasi, semacam risau serta takut, badan terasa sakit, sulit tidur, dan gemetaran.
Tidak hanya itu, konsumsi heroin dalam jangka panjang pula dapat memunculkan dampak toleransi. Ini maksudnya buat memperoleh dampak yang di idamkan, pengguna heroin butuh memakai obat tersebut dengan dosis lebih besar. Perihal ini berpotensi menimbulkan pecandu heroin hadapi overdosis.
Bila tidak lekas diberikan pertolongan, orang yang hadapi overdosis dapat hadapi kandas nafas, koma, kejang, ataupun apalagi wafat dunia.
Memandang banyaknya bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan heroin tawa putaw, telah selayaknya buat menghindari tipe narkotika ini. Tidak cuma bisa merugikan kesehatan, heroin pula dapat membuat penggunanya berurusan dengan pihak berwajib.
Oleh sebab itu, supaya tetap bebas dari bahayanya, jauhi pemakaian putau ataupun narkoba tipe apa juga. Apabila Kamu mempunyai saudara ataupun lagi bermasalah dengan pemakaian heroin, janganlah segan buat memohon dorongan dokter supaya keadaan yang dirasakan bisa lekas ditangani.